Sabtu, 02 Maret 2013

Berkaca Pada Diri Sendiri


Mahal. Itu ungkap sebagian orang yang mendiami negeri ini. Yang kaya saja berucap seperti itu apalagi yang miskin. Terbayang bagaimana susahnya hidup di negeri yang membentang dari Sabang sampai Merauke minus Timor Leste ini.
Memang sekarang semuanya serba mahal. Tak terkecuali bagi mereka yang duduk di kursi pemerintahan. Sebagai pemimpin, mereka kini telah kehilangan sifat kepemimpinan. Dan sifat kepemimpinan tersebut amat mahal harganya. Ini bisa dilihat dari lelaku mereka selama ini. Meghamburkan uang Negara yang notabene uang rakyat untuk pergi ke luar negeri dengan istilah studi banding. Apa yang sesungguhnya mereka bandingkan? Di Kamus Besar Bahasa Indonesia saja tidak memuat istilah studi banding. Mungkinkah mereka hanya sekedar berwisata saja? Saya kembalikan kepada anda untuk menjawabnya.
Sifat kepemimpinan yang mereka cari sebenarnya tidak mahal bahkan gratis seandainya mereka mau mempelajari seni budaya dalam negeri. Seni budaya asli dalam negeri yang hampir diakui sebagai seni budaya milik negeri Jiran Malaysia, ternyata memuat sifat tersebut. Seni budaya tersebut adalah wayang kulit terutama dalam

Nama Unik Bondowoso


Bondowoso adalah kota kecil di daerah tapal kuda Jawa Timur. Dulunya kota ini adalah ibu kota dari karesidenan Besuki sewaktu negeri ini masih dijajah Belanda. Karena sebagai ibu kota, bisa dibilang Bondowoso adalah kota pemerintahan awalnya. Seiring dengan merdekanya Indonesia, Karesidenan Besuki pun terpecah menjadi empat kabupaten. Kini Bondowoso menjadi kota sepi layaknya kota pemerintahan di luar negeri bahkan ada yang menyebutnya sebagai kota mati, kota tua. Dan yang lebih mengenaskan Bondowoso juga menyandang predikat sebagai kota termiskin kedua di Jawa Timur pada penelitian beberapa tahun silam.
Ada sisi unik dari Kota Bondowoso. Bukan karena produksi tapenya melainkan karena namanya. Nama? Ya, nama Bondowoso bila ditinjau dari