Jumat, 10 Januari 2014

KKN Desa Harjokuncaran

Kuliah Kerja Nyata yang biasa dikenal dengan sebutan KKN merupakan salah satu dari mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa. KKN merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pesan saya bagi yang akan melakukan KKN adalah luruskan niat untuk mengabdi dan selalu pegang itu. Sedikit saja anda menyeleweng dari niat awal, maka besar kemungkinan KKN yang anda lakukan menjadi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Kegiatan KKN yang saya lakukan dilaksanakan di desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Dimanakah itu? Sekali-kali anda harus membuka peta untuk mengetahuinya. Bila anda pernah atau akan berkunjung ke Pantai Sendang Biru, Pantai Bajul Mati, ataupun Pulau Sempu, anda pasti melewatinya.
Saya melakukan KKN tidak sendiri, melainkan dibantu oleh kelima rekan-rekan yakni Ahmad Hanif, Fina Fitriah, Vani Novita, Eka Indra, dan Rya Yudi. Tidak seperti KKN kebanyakan
yang menginap di lokasi selama beberapa minggu, KKN kami dilakukan hanya pada akhir pekan sebanyak 25 kali pertemuan. Total selama hampir 3 bulan lebih saya dan teman-teman bolak-balik Malang-Harjokuncaran setiap akhir pekan. Kegiatan yang kami lakukan di lokasi adalah mengajar untuk memberantas buta aksara sekaligus menyukseskan program yang dicanangkan pemerintah. Materi yang diajarkan meliputi keaksaraan dasar (calistung) dan keterampilan berupa lukis jilbab, bros monte, bros flanel, bros perca, dan gantungan kunci flanel.

Sewaktu mengajar di RT 11, salah satu warga belajar diminta maju untuk menyelesaikan soal.

Bersama-sama menyiapkan keperluan karnaval adik-adik PAUD.

Sedikit bergoyang saat mengikuti latihan karnaval RT 15.

Bersama adik-adik PAUD sebelum berangkat ke lokasi karnaval.

Mengajar cara mebuat bros dari bahan flanel.

Persiapan sebelum memulai keterampilan melukis jilbab.

Berfoto bersama peserta karnaval dari RT 15.

Mengajar secara privat salah satu warga belajar RT 18.

Salah satu warga belajar praktek melukis jilbab.

Sabtu, 28 Desember 2013 merupakan akhir dari kegiatan KKN kami. Kegiatan penutupan dilangsungkan di kediaman Ibu Dwi Agustining, tutor lokal yang mendampingi kami selama pelaksanaan KKN. Sekitar 30 warga belajar dari RT 11 dan RT 18 mengikuti acara penutupan dengan penuh suka cita. Acara diselingi dengan permainan tebak kata "bisa jadi.. bisa jadi" untuk mencairkan suasana setelah hampir 3 bulan lamanya belajar dalam kegiatan KKN. Selain permainan acara juga diisi dengan penampilan Ibu Dwi Agustining bernyanyi dangdut membawakan lagu Sedingin Salju dan salah satu lagu dari Bang Haji Rhoma. Kemudian dilanjutkan dengan santap hidangan dan foto bersama, kegiatan sakral yang jangan sampai dilewatkan.
Persiapan pembukaan acara penutupan.

Sambutan dari perwakilan warga belajar.

Berfoto bersama seluruh warga belajar.

Tim KKN Tematik desa Harjokuncaran bersama tutor lokal.

Acara kemudian dilanjutkan pada keesokan harinya, namun hanya kami berenam dan keluarga Ibu Dwi Agustining. Acaranya semacam rekreasi ke Pantai Ungapan yang bersebelahan dengan Pantai Bajul Mati. Selain itu dengan mencuri waktu, kami menyempatkan berkunjung ke Masjid Tibab Turen. Namun sayang hanya berempat yang mampu menyempatkan waktunyaLumayan untuk melepas kepenatan sebelum menghadapi UAS.
Istirahat sejenak sebelum jalan-jalan di sekitar pantai.

Serupa tapi tak sama.

Trio berkacamata.

Menirukan pose patung selamat datang di Kota Jember.

Latar batu bercahaya di Masjid Tiban.

Biru Merah.

Berpose dengan latar berbelanja.

Cool.


Tidak ada komentar: