Jumat, 17 Mei 2013

KKL di PT Dirgantara Indonesia

Kuliah Kerja Lapang merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh ketika mengambil studi Fisika di Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Biasanya teman-teman mulai memprogram KKL pada saat transisi antara tahun ketiga dan keempat atau peralihan semester enam ke semester tujuh. Namun, saya dan kedua teman saya berpikir sebaliknya, yakni memprogram KKL di peralihan semester lima menuju semester enam sesuai dengan kebiasaan kakak
-kakak tingkat kami di KBM Instrumentasi Fisika UB. Bersama Rizky Benny Relado dan Ahmad Saliem, kami bertiga memberanikan diri menentukan tujuan KKL di PT. Dirgantara Indonesia Bandung atas bantuan dari Pak Setyawan.
Di PT DI, kami bertemu dengan alumni dari Jurusan Fisika UB, Pak Bagas Afianto dan diperkenalkan dengan seluk beluk PT DI dan penempatan kami ke depannya. Atas saran dari Bapak Sutarno, Manajer HRD Direktorat Aeorestructure, kami melakukan KKL di bagian Non Destructive Test yakni bagian pengujian komponen. Kami bertiga melakukan KKL secara bersama dengan konsentrasi pelaporan yang berbeda. Rizky Benny Relado menekuni Ultrasonic Test, Ahmad Saliem meminati Magnetic Particle Inspection, dan saya sendiri di Radiography Test.
Banyak pengalam dan cerita yang didapat. Mulai dari kendala bahasa, tersesat di hanggar, bertemu dengan pesawat N250, dimarahi atasan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Terima kasih untuk semuanya.
Stasiun Bandung, pijakan awal di Bandung.

Cuanky, santapan pertama.

Studi literatur.

Di sekitar limbah material.

Pemeriksaan komponen pesawat.

Pesawat kebanggaan Indonesia, N250.

Gedung Utama PT. DI.

Menunggu jilid laporan.


Mejeng dulu.

Pengecekan instrumen.

Inspeksi komponen dengan ultrasound.

Mesin pembangkit sinar X.

1 komentar:

Yunita Dwi mengatakan...

ehem nang..
ciee..
pingin juga main2 disitu. hahaahha :D