Rabu, 26 Maret 2014

Panataran, 22 Maret 2014

Anda tahu, di Jawa Tengah terdapat sebuah bangunan bersejarah yang menjadi kebanggaan negeri ini. Dulu, dulu sekali di bangku sekolah dasar, guru anda membimbing anda untuk menghafalnya sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Bersanding dengan bangunan-bangunan megah dari seantero dunia. Borobudur namanya. Ia dikenal sebagai candi budha, dilihat dari bentuk bangunannya yang cenderung bundar. Ia berlokasi di Muntilan.
Bergeser ke selatan, anda akan menemukan candi kembali. Candi bergaya hindu. Prambanan namanya. Bangunannya besar dan menjulang tinggi. Setiap waktu tertentu, anda akan disuguhi pertunjukan sendratari. Kisah yang diceritakan umumnya adalah lakon pakem pewayangan zaman dahulu, Ramayana. Mengisahkan kisah cinta Sri Rama terhadap Shinta yang ditawan oleh Rahwana. Dan anda tahu persamaan kedua candi ini? Keduanya merupakan kompleks candi terbesar yang dimiliki negeri ini. Bahkan mungkin di dunia.
Beralih ke Jawa Timur, anda akan menjumpai candi yang lebih kecil. Tidak ada kompleks-kompleks candi akan halnya Borobudur dan Prambanan. Namun Penataran adalah pengecualian. Ia adalah satu-satunya kompleks candi terbesar yang ada di Jawa Timur. Ya, terbesar. Akan tetapi tidak sebesar Borobudur dan Prambanan. Candi Penataran, candi ini yang saya kunjungi kali ini bersama teman saya.
Sebelum njujug Candi Penataran, saya dan teman saya terlebih dahulu mampir ke Istana Gebang. Istana Gebang dulunya adalah kediaman dari Bung Karno, Sang Proklamator. Arsitekturnya bergaya eropa lama. Khas. Dengan cat biru keabuan yang bisa anda temui di bangunan peninggalan Belanda di daerah lain. Ada patung Bung Karno di depan bangunan rumah yang menyambut para pengunjung. Halamannya cukup luas. Selain bangunan rumah, ada bangunan lain yang bernama Balai Kesenian. Hari itu anak-anak kecil sedang berlatih memainkan gamelan. Seharusnya, saya meletakkan motor di tempat parkir yang disediakan. Tetapi karena postur teman saya yang kecil, saya dikira mengantar anak-anak yang akan berlatih gamelan. Saya pun memarkir motor di tempat lain. Lumayan tidak perlu membayar retribusi parkir.

Patung Soekarno.
Soekarno dan Fatmawati.
Berlatih gamelan.
Meja kerja.
Perabotan berseni.
Dari Istana Gebang, saya dan teman saya menuju ke Candi Penataran. Berjarak sekitar 10 km dari kompleks makam Bung Karno. Melalui jalan beraspal dengan sawah hijau di kanan-kiri. Menyejukkan mata.
Saya dan teman saya tiba di Candi Penataran sekitar pukul setengah dua siang. Maklum, berangkat dari Malang pukul sebelas siang. Untung tidak hujan. Hanya gerimis kecil yang sesekali menyapa.
Kompleks Candi Penataran cukup luas. Memasukinya, anda akan disambut dengan dua buah arca Dwarapala, Batara Kala yang menggenggam gada. Jika anda menoleh ke sebelah kiri (tentunya anda akan menoleh ke semua sudut kompleks candi ini), anda akan mendapati bangunan yang agak tinggi. Mungkin anda akan mengira bahwa itu adalah semacam panggung pertunjukan. Ya, saat ini. Tetapi dulunya tidak. Dulu, bangunan ini memiliki atap. Berbentuk seperti Joglo. Digunakan untuk perkumpulan pemuka agama dan sesaji-sesaji. Kini atap itu hilang. Telah hilang saat ditemukan kembali.

Panggung.
Saya dan teman saya tidak langsung menuju ke bangunan utama, tetapi terlebih dahulu menuju ke sebuah kolam. Petirtaan nama lainnya. Petirtaan ini tidak terlalu dalam. Pada dindingnya dipahatkan relief. Ada ikan-ikan yang menghuni petirtaan. Sayang, airnya kini mulai berkurang. Dulu, airnya sampai meluber. Cerita teman saya.

Petirtaan.
Selanjutnya menuju ke Candi Utama. Candi ini berbentuk seperti panggung. Anda tahu kuil peninggalan bangsa Maya? Bentuknya kurang lebih sama. Ada yang bilang dulunya candi ini sama seperti candi hindu lainnya. Menjulang tinggi seperti Candi Prambanan. Tetapi karena suatu sebab, ia runtuh dan menyisakan seperti yang bisa anda lihat sekarang.
Candi Utama ini terdiri dari tiga tingkat. Setiap tingkatannya dipahatkan relief-relief. Anda bisa melihatnya dengan cara memutari candi. Syukur-syukur jika mampu membacanya. Sementara saya berkeliling melihat-lihat relief di setiap tingkat, teman saya telah berada di atas. Duduk diam. Lelah mungkin.

Perang.
Bersiap.
Kelahi.
Wejangan.
Dari atas candi utama, anda dapat memandangi gunung Kelud. Candi ini dulu dibangun untuk pemujaan pada gunung Kelud agar tidak mengeluarkan amarah yang semena-mena. Bila anda melihat ke sekeliling, akan terlihat bangunan candi yang masih utuh dan setengah utuh. Yang masih utuh adalah Candi Angka Tahun, dan yang setengah utuh adalah Candi Naga. Candi Angka Tahun masih terawat dengan baik. Bentuknya seperti candi-candi di Jawa Timur pada umumnya. Ada arca Ganesha di dalamnya yang merupakan lambang dari ilmu pengetahuan. Sedangkan Candi Naga kini hanya menyisakan tembok yang berpahatkan relief ksatria mengalahkan naga. Bagian atapnya pun telah hilang.

Candi Angka Tahun.
Relief Candi Naga.
Sebenarnya masih banyak reruntuhan-reruntuhan di sekitar Candi Utama. Bila reruntuhan itu dibangun kembali mungkin akan terbentuk kompleks candi yang mirip dengan Candi Prambanan. Hanya ini lebih kecil. Disini juga terdapat Prasasti Palah. Prasasti ini memuat nama Candi Palah yang diduga candi Penataran atau candi Panataran. Selain dwarapala di pintu masuk, ada pula dwarapala yang menjaga candi utama. Lebih kecil tentunya.
Dwarapala.
Kompleks Candi Panataran.
Penataran. Palah. Panataran.
Waktu semakin sore. Sudah sepatutnya untuk kembali ke Malang. Dasar. Sebagai maniak akan candi-candi, saya dan teman saya masih menyempatkan berkunjung ke Candi Sawentar. Cukup jauh dari Candi Panataran. Anda tinggal mengikuti jalur ke arah Malang. Sesampainya di suatu Pom Bensin di daerah Bence, anda belok kanan.
Candi ini cukup kecil. Bentuknya hampir sama dengan Candi Kidal. Lokasinya yang berada di cekungan seperti menandakan bahwa dulunya candi ini sempat tertimbun tanah yang cukup dalam. Saya dan teman saya hanya bisa melihat dari luar. Meskipun tidak terkunci, saya dan teman saya tidak masuk karena tidak adanya penjaga. Cukup memotret dari luar.

Candi Sawentar.
Saya dan teman saya pun kembali ke Malang. Saat gelap mulai menyelimuti.

2 komentar:

eileenacadarette mengatakan...

mens black titanium wedding bands - tithomegic wedding bands
the first of its kind with a titanium flash mica premium black stainless steel wedding does titanium have nickel in it band. titanium quartz The babyliss pro titanium flat iron first of its kind with a premium black stainless steel wedding band. babyliss pro nano titanium straightener

heyso mengatakan...

l661w5hhkdo613 male sexy toys,glass dildos,Male Masturbators,male masturbator,cheap sex toys,Panty Vibrators,dog dildo,vibrating dildos,horse dildos p072k9qyvqy512