Jumat, 28 Maret 2014

Tumpang, 23 Maret 2014

Air itu selalu mengalir dari atas ke bawah. Dari sumbernya di gunung, melewati sungai-sungai berkelok hingga akhirnya bermuara di tepi pantai. Bercampur dengan lautan lepas ataupun samudera luas.
Perbedaan ketinggian yang cukup tinggi, menyebabkan air jatuh bebas ke tempat yang lebih rendah. Orang-orang menyebutnya air terjun. Sementara di Malang, lebih dikenal dengan istilah Coban. Banyak coban-coban yang dapat anda kunjungi di sini. Seperti kali ini kunjungan kami ke Coban Pitu.

Kunjungan kali ini bisa dibilang berhasil. Rombongan teman-teman saya berhasil sampai di Coban Pitu. Sementara saya tidak sampai di lokasi. Perbedaan waktu keberangkatan yang menyebabkan hal ini terjadi, meskipun halnya kami berangkat sama-sama siang.
Sebenarnya saya dan teman saya sudah sampai di Tumpang. Berjarak beberapa kilometer, kami akan sampai di Coban Pelangi yang berlanjut ke Coban Pitu. Tetapi karena cuaca mendung, maka kami memutuskan untuk beralih tujuan ke Candi Jago.
Candi Jago adalah candi yang ada di wilayah Tumpang. Dekat dengan pasar Tumpang. Lokasinya cukup strategis karena berada di pinggir jalan. Sayangnya kondisi candi ini telah rusak berat. Menyisakan bagian bawah candi hingga ke bagian pintu masuk candi. Di bagian yang tersisa ini, masih terlihat pahatan-pahatan relief yang cukup jelas. Pelataran candi cukup asri. Beberapa arca menghiasi. Ada arca Syiwa dan arca Kala. Gerimis yang menyapa memaksa kami untuk segera beranjak kembali ke Malang.

Candi Jago/Jajaghu
Pintu Masuk Candi.
Siasat.
Tampak depan.
Relief.

Arca Syiwa.
Arca Kala.
Sementara tempat di tempat lain, mereka yang tengah menikmati air. Cek di bawah.

Prima : Aku gak kuat liem.
Saliem : Aku ra po-po bro.
Latar coban pitu.
Istirahat.

Muka rata.

Ciiiisss...

Tidak ada komentar: